Analisis dan penerapan Konsep Budget
dan Kepuasan Optimal
Konsumen
merupakan salah satu unsur yang cukup penting dalam dunia ekonomi. Manusia
sendiri dapat menjadi produsen dan konsumen dalam waktu yang bersamaan,
kemudian sebagai manusia yang dilahirkan dengan hawa nafsu maka kepuasaan dari
hal sekecil apapun akan menjadi penting termasuk dalam mengonsumsi sesuatu.
Kurva Indeferensi
Kurva indeferensi
muncul karena adanya preferensi yang menunjukan bahwa kepuasaan tidak dapat
dihitung namun hanya bisa dibandingkan. Kurva indeferensi merupakan tempat
kedudukan masing-masing titik yang melambangkan kombinasi dua macam komoditas
yang memberikan tingkat kepuasaan yang sama. Dalam satu kurva indeferensi
setiap titik memiliki kepuasaan yang sama, jika dalam dua kurva yang berbeda
memiliki satu titik yang berpotongan maka itu berarti tidak adanya konsistensi
dalam kasus tersebut.
Ciri lain Kurva
Indeferensi adalah bentuk kurva yang cembung terhadap titik origin (0) dan
kemiringannya dari kiri atas ke kanan bawah. Kurva indeferensi yang cembung ke
titik origin menjelaskan kadar penggantian marginal yang menggambarkan besarnya
pengorbanan atas konsumsi suatu barang. Bentuk kurva indeferensi sebenarnya
dapat menunjukkan berbagai tingkat kesediaan untuk menggantikan suatu barang,
diantaranya substitusi sempurna dan komplemen sempurna. Substitusi sempurna
akan menunjukan kesediaan seseorang unuk mengganti barang satu dengan barang
yang lainnya. Sedangkan komplemen sempurna akan dijelaskan selanjutnya.
Budget Line
Keinginan untuk
memaksimalkan kepuasaan memiliki batasan, yaitu berapa besar dana yang tersedia
untuk mencapai kepuasan yang setinggi-tingginya. Kurva Garis Anggaran (budget
line) adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua macam barang yang
membutuhkan biaya (anggaran) yang sama besar. Kemiringan dari slope garis
anggaran adalah negatif dan ketika kita notasikan garis anggaran dengan BL maka
akan muncul persamaan berikut:
BL = Px Qx + Py Qy……..
Lalu tingkat kepuasan
konsumen optimum dapat dicapai oleh seorang konsumen adalah ketika kurva
indeferensi bersinggungan dengan garis anggaran.titik ini dikatakan maksimum
karena merupakan pertemuan antara tingkat kepuasan yang ingin dicapai dengan
anggaran yang tersedia untuk mengonsumsi kedua barang tersebut.
Tidak
hanya kepuasan optimum yang bisa dicapai menggunakan kurva garis anggaran,
namun solusi optimal juga bisa didapatkan dengan memperhatikan garis anggaran.
Diantaranya:
a.
Memaksimalkan tingkat
kepuasan pada garis anggaran tertentu.
Ketika seseorang
dihadapkan pada suatu garis anggaran tertentu dan ia hanya memiliki sejumlah
uang. Maka sebagai solusi ia harus memilih kombinasi yang bisa mendapatakan
kepuasan yang maksimum dengan menghabiskan seluruh dana yang tersedia.
b.
Minimalisasi garis
anggran pada tingkat kepuasan tertentu.
Ketika seseorang telah
merasa puas dengan hanya mengonsumsi sejumlah tertentu barang. Maka lebih baik
ia menggunakan kombinasi yang memiliki kepuasan sama dengan yang lain namun
menggunakan dana yang lebih rendah.
Penggunaan Konsep Budget ini sangat
berguna pada perencanaan keuangan pada individu, rumah tangga, maupun
perusahaan. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, setiap individu harus bisa
mengatur dan memprioritaskan mana yang menjadi kebutuhan utama, dan mana yang kebutuhan
belum mendesak. Apalagi setiap individu harus bisa membedakan antara kebutuhan
dan keinginan. Karena dua hal tersebut sangat berbeda.
Kebanyakan masyarakat
Indonesia yang memiliki tingkat konsumtif cukup tinggi, susah membedakan antara
keinginan dan kebutuhan. Barang-barang impor yang berlimpah sangat menggoda
iman untuk membeli nya, dengan iming-iming discount dan strategi pemasaran lainnya,
membuat para wanita (khususnya) membelanjakan uang mereka dengan tidak semestinya.
Hal ini mungkin bagi
sebagian orang adalah tentang mencari kepuasan maksimal, gengsi, dan sebagai
nya. Namun disini lah konsep budgeting seharusnya dipakai. Agar kepuasan
optimal dapat dicapai, tanpa melakukan pemborosan.
Contoh Penerapan:
Seorang wanita
memiliki gaji bulanan sebesar Rp 12.000.000,00. Untuk memenuhi kebutuhan
sehari-harinya (seperti ongkos transportasi dan makan) ia menghabiskan Rp
3.000.000,00. Sisanya, ia harus membeli perlengkapan kosmetik nya yang sudah
habis. Banyak teman-teman kantor nya yang memakai kosmetik dengan brand yang
terkenal sehinga lebih mahal. Namun ia memilih membeli kosmetik sesuai
kebutuhan nya dengan brand yang biasa, namun telah mendapat izin. Dengan ini,
ia bisa membeli barang lain dengan uang yang tersisa, dan yang lebih baik nya
lagi, ia bisa menabung untuk kebutuhan nya di masa depan dan kebutuhan tak
terduga.
Sumber:
Tidak ada komentar :
Posting Komentar